Ado yang masih inget dak waktu kito kecik kalu nak tedok pasti nak minta dinenggung ke samo emak kito sampe kito tetedok..?
Nenggung adalah nyanyian berupa pantun untuk menidurkan anak yang berisi ajaran agama, moral, dan nasihat yang berguna sehingga anak merasa nyaman tidur. Biasanya nenggung dituturkan ketika anak akan tidur atau susah tidur karena suatu hal, antara lain karena sakit atau perasaan tidak nyaman. Nenggung dapat dituturkan oleh Ibu, ayah, nenek, kakek, atau sanak keluarga lainnya yang dekat dengan si anak. Setakat ini, nenggung pada etnis Palembang jarang digunakan lagi bahkan nyaris punah.
Tradisi nenggung sekarang tinggal cerita. Orang tua masa kini sudah tidak dapat lagi meninabobokkan anaknya dengan nenggung karena sudah ada penggantinya.
Nenggung
sudah dapat digantikan dengan berbagai lagu anak atau lagu-lagu masa kini yang
tentu saja yang dapat dihapal oleh Ibu si anak. Saat ini, banyak alternatif
lagu atau musik yang lebih menjanjikan, antara lain radio, kaset, CD, bahkan
DVD. Wajarlah, para ibu masa kini sudah tak dapat meninabobokkan anaknya dalam
belaian atau buaian ibunya.
Efek Psikologis
Namun beberapa orang tua lain tidak ingin menggendong bayinya terus-menerus. Bukan atas dasar kesibukkan mereka yang mengharuskan lebih fokus, tetapi karena menidurkan bayi dengan cara menggendongnya membawa dampak psikologis.
Beberapa ahli di luar negeri mengungkapkan bahwa anak-anak cenderung menjadi “sangat dekat” pada orang yang menggendongnya terus-menerus. Dekatnya hubungan ini juga berdampak pada orang dewasa yang lebih emosional menghadapi bayi tersebut, sehingga lebih menuruti kehendak bayi ketimbang orang lain. Maka, lahirlah sifat manja dari bayi pada orang tersebut.
Nah, buat Anda yang ingin mendidik anak dengan kemandirian, menidurkan bayi dalam gendongan bukan hal yang bertentangan. Tetapi yang perlu Anda ingat hanya panjangnya waktu menggendong. Jika bayi sudah tertidur, segera baringkan ia di tempat tidurnya, karena metode ini juga terbukti meregangkan keterikatan bayi dengan orang tersebut. Jadi, selamat menggendong bayi dengan benar!
Sumber : Palembang dalam sketsa dan dari berbagai sumber lainnya
Tidak ada komentar :
Posting Komentar